Saya teringat tentang seorang anak balita yang terpeleset jatuh, anak ini kemudian menangis sekuat kuatnya, dan orang tua datang dan membujuk anak ini, sambil mengatakan, cup cup cup siapalah yang buat anak ku ini jatuh ya, pasti kucing yang buat ini, mana kau kucing, kau buat anakku ini jatuh ya, kupukul kau nanti ya..... kira kira begitulah bujuk orang tua.

Tetapi ada hal yang unik yang saya temukan kemarin,

Suatu sore ketika saya baru pulang bekerja, saya melihat suatu pemandangan yang menarik di Kereta Listrik (MRT) di Kaohsiung, Taiwan. Saya melihat seorang balita yang sedang asik berlari-lari kecil di kereta, ketika kereta masih sedang berjalan. Tampak seorang ibu dengan gelisah mengingatkan anak itu, supaya duduk diam, dan jangan berlari lari, saya yakin ibu pasti takut anak ini terjatuh.

Tapi anak balita ini, tidak menghiraukan pesan ibu nya, dia terus bermain sambil berlari lari kecil. Saya menebak umur anak ini berkisar 4 tahun, jadi untuk menjaga keseimbangan tubuh pun, belumlah terlalu baik.

Ketika kereta hendak berhenti, dan kereta mengalami sedikit getaran, sang anak kemudian terjatuh. Disinilah hal menarik yang saya perhatikan. Ketika anak ini terjatuh, dia tidak menangis, dan bahkan datang mendekati orang tuanya dan langsung menyodorkan tangan, pertanda siap untuk di pukul (dihukum). Benar saja, sang ibu langsung memukul tangan anak ini dan sambil marah. Setelah dipukul, anak ini tidak juga menangis, hanya mengkerutkan mukanya tanda kesakitan.

Wah, saya menjadi sangat terkagum. Dengan usia yang masih sangat belia, sang balita sudah mampu mengakui kesalahannya. Dia tau, dia tidak mendengarkan saran orang tuanya, dan ketika dia terjatuh karena ulahnya sendiri, dia secara sadar langsung menyodorkan tangan , tanda siap menerima pukulan (hukuman) dari orang tua.

Dengan usia sang anak yang masih sangat belia, orang tua sudah berhasil menanamkan jiwa kstaria pada nya. Jiwa siap mengakui kesalahan dan siap menerima hukuman.

Saya sangat penasaran dengan metode didikan yang diberikan orang tua ini terhadap anaknya. Namun, satu hal yang saya yakini, tentu mereka juga sangat mengasihi anaknya dan tidak akan pernah tega bila melihat anaknya menderita.... :D :D :D


Salam ate tedeh...
Mejuah juah.......

Kaohsiung, Taiwan 20 july 2016