Saya adalah mahasiswa yang serba kekurangan, itulah kehidupan saya ketika kuliah disalah satu Universitas Negeri di Medan. Dengan keadaan yang serba kekuarangan, saya mencoba hidup hemat. Namun, ternyata hemat saja tidak cukup, karena tuntutan pengeluaran biaya kuliah yang tidak sedikit, saya merubah kebiasaan menjadi super hemat.

Dengan keadaan super hemat, saya menghadapai permasalahan dengan kesehatan dan kebugaran tubuh. Saya menjadi kurus kering dan sangat kurang gizi. Tentu masalah ini menjadi sesuatu yang menyiksa saya kala itu. Ternyata prinsip super hemat yang saya lakukan tidaklah solusi yang bijak.

Akirnya, saya memutuskan untuk mencari kerja sampingan. Saya juga merubah prinsip saya pada saat itu, prinsip saya yang awal tentang hidup berhemat saya ganti dengan : Berhemat bukan solusi, tambahi penghasilan, itu baru solusi .... eeeheheheheh

Saya kemudian mencoba melamar ke beberapa Bimbingan belajar untuk menjadi tentor/guru ekonomi. Namun hasilnya sangat mengecewakan, saya selalu menerima penolakan, karena pada saat itu saya masih semester 3, jadi dianggap masih terlalu muda dan belum berpengalaman dalam mengajar, apalagi di bimbingan belajar , saya harus mengajar siswa SMA Kelas 12 untuk persiapan UN dan SBMPTN.

Penolakan demi penolakan yang saya terima, tetapi tidaklah mampu melunturkan semangat saya, samapailah pada satu Bimbingan Belajar yang kebetulan lagi membutuhkan Tentor Ekonomi, karena pada saat itu, Bimbingan Belajar itu hanya memiliki satu tentor Ekonomi, jadi mau tidak mau, saya harus mereka terima. Heheheheh sekarang usaha saya sudah berbuah, saya percaya Tuhan tidak akan membiarkan semua usaha saya sia sia.

Bahkan ketika proses interview di Bimbingan belajar itu, saya dinyatakan masih jauh dari layak. Ini artinya, kondisi saya pada saat itu memang masih belum mumpuni, namun mengingat kebutuhan akan tentor ekonomi pada saat itu, saya kemudian dilatih secara intensive selama satu bulan. Dengan bekal pelatihan dan belajar otodidak saya pada saat itu, saya akhirnya sudah mulai mengajar di bulan ke-2.

Tulisan ini, saya tujukan bagi adik adik mahasiswa/I yang sekarang lagi bergelut dengan lingkungan belajar di Universitas. Janganlah berkecil hati dengan keadaan ekonomi yang kurang baik, jangan juga menyesali keadaan yang serba sulit itu, keluarlah, maka ada jalan keluar bagimu.

Percaya diri adalah bagian terpenting dari usaha. Namun untuk lebih lengkapnya, percaya kepada Tuhan adalah utama dari segala usaha. Ya, dengan percaya pada Tuhan dan kemampuan dirimu sendiri segala lembah dan gunung dapat kamu taklukan .

Dengan modal percaya diri dan belajar keras , saya juga mendapat beberapa tambahan pekerjaan. Yaitu tawaran dari beberapa bimbingan belajar  lain. Tidak berhenti sampai disitu, saya juga ditawari mengajar private seorang mahasiswa ekonomi pembangunan dari Universitas Sumatera Utara, dan saya mendapatkan bayaran sekitar 100-150ribu per pertemuan, lumayan bukan? Hhehehehe

Dengan kegiatan mengajar yang begitu padat, saya juga tetap aktif dalam kegiatan berorganisasi ketika kuliah. Saya adalah Ketua KODIE Fakultas Ekonomi pada periode 2013/2014 dan 2014/2015. Juga, saya adalah anggota Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi pada saat itu.

Setidaknya, saya tetap menikmati hidup saya dengan sederet kesibukan.

Namun, kesibukan saya tidak senantiasa membuat saya melupakan mimpi utama saya. Saya selalu bermimpi agar bisa studi lanjut keluar negeri, oleh sebab itu saya membagi waktu saya untuk belajar bahasa inggris di salah satu tempat pelatihan di kota Medan.  

Benar saja, setelah lulus S1 (Sarjana Pendidikan Ekonomi) saya melamar beasiswa S2 di National Kaohsiung First University of Science and Technology , Taiwan. Puji Tuhan, saya lulus dan February 2015, saya berangkat ke Taiwan untuk melanjutkan Studi S2 di Jurusan International Master of  Business and Administration (IMBA).

Adik adik, hidup kita, kita lah yang menentukan. Utama dari itu semua, mintalah kuasa Sang Pencipta untuk membantu. Kita lakukan usaha sebisa kita, dan biarkan Tuhan lakukan pekerjaannya. Percaya dirilah, tapi terutama percayalah pada Tuhan.

Jika teman teman ingin mengetahui Beasiswa IMBA klikdisini

Sekian, salam rindu dari Kaosiung Taiwan.