Ketika saya masih kuliah di Medan, di salah satu Universitas negeri terbaik di Sumatera Utara, saya mendapat beberapa pendidikan dalam mengelola pikiran.

Pendidikan bagaimana cara merubah pola pikir, banyak saya peroleh di Universitas ini, mulai dari cara berpikir positif sampai manfaat pikiran negatif.

Kalau saya katakan pikiran positif sangat bermanfaat, tentu anda setuju dengan saya. Lalu bagaimana jika saya katakan pemikiran negatif juga bermanfaat?

Apakah anda masih setuju?

Jika anda tidak setuju , itu sah sah saja. tapi saya punya beberapa argumentasi yang menyatakan pemikiran negatif juga punya manfaat.

Dahulu kala, sebelum pesawat terbang ditemukan, beberapa manusia jenius membayangkan, suatu saat manusia akan mampu terbang layaknya seekor burung di udara..

Tentu kaum kaum optimis (pemilik pemikiran positif), menilai ini adalah sebuah cita cita yang nyata dan suatu saat, benar manusia bisa terbang.

Lalu bagaimana dengan para tokoh pesimistis (pemilik pemikiran negatif) ? Mereka mengatakan, manusia tidak akan bisa terbang, karena terlalu berbahaya.....

Kaum pesimistis ini, melihat suatu peristiwa dari sisi berbeda dengan kaum optimis.

Beberapa tahun kemudian, Wright bersaudara berhasil menemukan pesawat terbang. Penemuan ini adalah buah dari pemikiran Positif.

Jadi buah dari pemikiran postif adalah sesuatu yang baru !!!!!

Lalu apa manfaat pemikiran negatif (tokoh pesimistis)?

Para tokoh pesimistis, selalu menyuarakan bahaya, mereka menyatakan bahwa, jika manusia terbang, maka suatu saat pasti terjatuh....

dengan dasar pemikiran kaum pesimistis ini, maka terciptalah upaya pencegahan kecelakaan dalam pesawat terbang. ini artinya kehadiran dari kaum yang sering berpikiran negatif, memberikan manfaat bagi kaum optimis (berpikiran positif), manfaat ini adalah UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN.

Anda paham? Itulah manfaaat dari pemikiran negatif....

Namun,masalah besar dapat muncul, jika kaum pesimis (berpikiran negatif) jauh lebih banyak dari kaum optimis (berpikiran positif)....

Jika hal ini terjadi, hidup masyarakat akan stagnan didalam rasa ketakutan, ketertutupan, jauh dari perkembangan dan bahkan bisa berkembang kedalam prasangka negatif yang akut.....

Dan, dalam kehidupan masyarakat Karo (pengalaman pribadi), saya melihat jumlah kaum pesimis (berpikiran negatif) jauh lebih besar dari kaum optimis (pemikiran positif).

Mengapa? saya masih sering mendengar KATA KATA INI :

1. ENGKAI KIN MAKA NDAUH
NDAUH KULIAH, LABO PERLU KULUAR NEGERI, MEDAN ENA SAJA PE NGGO BANCI... SERI NGE !!!!

2. ENGKAI KIN MAKA KULIAH? KUJUMA KANG KARI....

3. UGAPE MATEI NGE, MENKAI LATIH LATIH SEKOLAH

4. LABO KO NGASUP, ULA TAMBAHI ATE MESUI... !!!!!

5. ULA PERBANMU MAKA MATEI LAMPAS NANDEMU AH, PERBAN ENGKO SEKOLAH E... !!!!!

:D :D :D :D

MEJUAH JUAH TANEH KARO

SALAM ATE TEDEH KUTA KEMULIHEN......