Kota Kaohsiung pagi hari (fhoto: genesissembiring.com)
Kita bersukur kepada Yang Maha Kuasa, untuk rahmat dan kasih yang tiada berkesudahan.

Kita juga bersukur, untuk kekuatan, perlindungan, dan kesehatan yang telah Allah berikan kepada seluruh putra/i Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Taiwan.

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang mahasiswi Indonesia, jurusan Hospitality-Mnagement S1, di I-Shou University, Taiwan.

Menurut penuturannya, sekarang dia sedang menjalani magang di salah satu hotel terbesar di kota Kaohsiung (saya juga bekerja part time disana). Hasil pertemuan itu membuka mata dan pikiran saya, mengapa?

Dia adalah gadis Indonesia ke4 yang saya temui dengan kondisi membiayai kuliah sendiri, alias bekerja sambil kuliah. Sekali lagi, dia adalah seorang gadis muda, tapi mental dan sikap juang nya menjadikan dia sangat berbeda.

Adik adik, tidak salah jika mengharapkan hidup yang mulus selama studi di Taiwan, tapi harus diingat, hidup mulus tidak menjanjikan kekuatan, tanpa kesulitan kita tidak akan mendapatkan mental tahan uji. Ini artinya, kita butuh kesulitan dan hidup yang tidak mudah, oleh karena itu, studi lanjut di luar negeri adalah pilihan yang bagus.

Untuk mengenalnya lebih lanjut, boleh tambahkan pertemanan dengan dia, Illen Von D' Creauze .
Untuk mendapatkan informasi langsung tentang studi lanjut di Taiwan, adik adik boleh tanyakan langsung kepada bg Mula Sigiro PhD (Dosen UHN Nomennsen), dan juga kak Yenni Tarigan (Alumni Taipei Medical University).

Tidak ketinggalan, teman teman juga bisa tanya tanya tentang beasiswa S3 di NTUST kepada abg kita Robetmi Jumpakita Pinem (Mahasiswa S3 NTUST Taiwan).

Mari kejar impianmu, meski jalan terjal, mendaki, licin dan mudah terpeleset, kita tetap punya Tuhan yang selalu menyertai, bukan untuk menghindari terjatuh, tapi membantu bangkit kembali setelah terjatuh.

Minimal Taiwan, maksimal EROPA dan Amerika...

Kaohsiung 1 Feb 2017
Dari Abangmu/ Sahabatmu,

Genesis Sembiring