Sosialisasi Beasiswa Taiwan di Kab Karo (Genesis Sembiring) 

Saya menyelesaikan study saya di Taiwan pada Agustus 2017,  dan setelah menyelesaikan semua pemberkasan di Taiwan, saya kembali ke kampung halaman saya, tepatnya di Desa Melas, Kab karo, Sumatera Utara.
Setelah seminggu di Kampung halaman, Saya dan  Sam Nangin melaksanakan sosialisasi Beasiswa Taiwan di SMA N1 Berastagi, SMA Methodist Berastagi, dan SMA Masehi Berastagi. Inti dari sosialiasi ini adalah untuk menyebarkan peluang beasiswa di Taiwan, sekaligus memotivasi adik adik pelajar SMA untuk lebih meluangkan waktu dan pikiran untuk lebih fokus belajar bahasa Inggris.
Sore itu, sepulang melakukan Sosialisasi Beasiswa Taiwan di Berastagi, saya bertemu beberapa orang bule di depan Kantor polisi dekat SMA Methodist Berastagi. Mereka kelihatan sibuk berdiskusi tentang Map/Peta yang sedang mereka genggam.
Dengan ekspresi kebingungan yang terlihat dari diskusi mereka, saya coba mendekat dan menawarkan bantuan untuk menjelaskan beberapa tempat potensi wisata di Berastagi. Wah, mereka sangat bergembira dan tampaknya senang dengan tawaran bantuan saya.
Melihat peluang ini, hati saya tergerak untuk mengundang mereka untuk singgah beberapa saat di kampung saya yaitu Desa Melas Kec Dolat rakyat. Dengan bekal ilmu komunikasi marketing  dari Taiwan :D :D , saya coba membujuk dan meyakinkan mereka untuk mau singgah di kampung saya.
Desa Melas

Desa Melas
Benar saja, mereka kemudian mau untuk singgah di kampung saya dan Kami kemudian bergegas untuk pergi ke Desa Melas. Setibanya di Desa Melas, saya memperkenalkan beberapa hasil bumi dan beberapa metode pertanian  tradisional kepada mereka, uniknya mereka sangat menyukai metode atau hal hal yang bersifat tradisional.
Bule berfoto dengan Masyarakat Desa melas

Bule berfoto dengan Masyarakat Desa melas
Tidak lupa, saya juga mengenalkan beberapa makanan tradisional yang mudah kami dapatkan di warung warung kopi, seperti godok godok, cimpa, pisang goreng, teh susu khas warkop desa melas dll. Dari sisi ekonomi, kedatangan mereka turut menyumbang penambahan penghasilan bagi pedagang di desa. Tidak hanya sampai disana, kedatangan mereka turut merangsang niat belajar anak anak untuk lebih giat belajar bahasa inggris.
Setelah selesai berkeliling kampung, saya kemudian menemani mereka ke stasiun angkot terdekat untuk kembali ke penginapan mereka. Satu hal yang tidak terduga dan tidak pernah saya harapkan adalah mereka memberikan saya sejumlah uang. Mereka memaksa saya untuk menerima uang itu, dengan hati yang terpaksa saya kemudian menerimanya (dalam hati : lumayan bos Rp 100.000) heheheheh
Teman teman, andai saja pelajar pelajar kita mampu berbahasa inggris dengan baik (cukup conversation saja),  tentu ini salah satu peluang untuk mendapatkan penghasilan sampingan (mengingat Berastagi adalah salah satu Kota tujuan Wisata). Tidak berhenti sampai disitu, dengan kemampuan bahasa Inggris ini, pelajar pelajar juga berpeluang mendapat beasiswa studi keluar negeri, salah satunya adalah Taiwan.
Untuk itu, saat ini Alumni Penerima Beasiswa Taiwan (Karo) dan Bapak Sam Nangin berkerja sama dan saling bahu membahu membimbing pelajar Karo dalam  mempersiapkan seleksi Beasiswa Taiwan Tahun depan.
Dengan ini, kami mengundang teman teman untuk saling bahu membahu bekerja sama untuk berkontribusi membangun bangsa yang kita cintai ini Melalui pembimbingan pelajar Karo untuk meraih Beasiswa Taiwan.
Untuk saat ini, Adik adik/ Pelajar Karo sangat membutuhkan guru/pengajar TOEFL. Oleh sebab itu, Mohon bantuan teman teman semua, menyebarkan Informasi ini. Jika ada diantara teman teman yang bersedia untuk mengajar mereka, ini akan sangat berarti untuk masa depan mereka.
Untuk info lebih lanjut, bisa hubungi kami di :
Genesis sembiring (085359562521)
Sam Nangin  (081260204449)
Bujur Ras Mejuah Juah kita Kerina,
Jakarta Barat, 1 Oktober 2017

Genesis Sembiring (Alumni Penerima Beasiswa Taiwan)