Salah satu alasan, mengapa saya memilih belajar
bisnis ke Taiwan, adalah karena rasa penasaran. Rasa penasaran ini, timbul
karena saya melihat etnis tionghoa di Indonesia memiliki kelebihan dalam hal
berbisnis/berwirausaha. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan mendasar dalam
hati saya.
Dalam kacamata saya, etnis tionghoa tampak lebih
ulet dalam hal berbisnis di banding dengan pribumi umumnya. oleh karena itu,
saya putuskan untuk belajar langsung ke kampung mereka, yaitu Taiwan.
Hari ini, saya mendapat satu pengalaman berharga.
begini ceritanya :
Beberapa hari ini, saya fokus mencari tukang pangkas
yang paling murah di sekitar kota Kaohsiung. Maklum saja, ini kota besar bung,
jadi hampir semua serba mahal ditambah lagi kenyataan menyakitkan kehidupan anak
kos (kantong pas pas-an) hehehehehe :D :D
Akhirnya saya menemukan satu tempat pangkas paling
murah, yaitu tukang pangkas dekat Stasiun Kereta Listrik (MRT). Dengan dibantu
seorang teman saya yang mampu berbahasa Mandarin, saya kemudian melaksanakan ritual
pangkas disana. :D :D
Namun, saya menemukan hal unik disini, mulai dari
tukang pangkas yang ramah, sampai pelayanan yang sungguh luar biasa. mengapa luar biasa? Untuk biaya pangkas yang masuk
kategori murah itu, pelayanan yang diberikan masuk kategori bintang 5.
Terus terang, ini sangat menyentuh hati saya, yang
biasanya pangkas hanya menggunting rambut, tapi hari ini saya dapat gunting
rambut, cuci kepala 3x, pijatan refleksi (ini yang buat enak x bah :D :D),
ditambah senyum yang penuh sinar sang tukang gunting rambut,.... heheheh :D :D
Seumur umur, baru kali ini saya diperlakukan tukang
pangkas sespesial ini heheheheh :D :D klo seperti ini, setiap minggu juga rela
aku pangkas hheheheheh :D :D
Teman teman, mereka bekerja, bukan semata mata hanya
untuk uang. tapi keikhlasan hati mereka bekerja, mengalahkan beribu teori
bisnis negara barat. Saya rasa, sedikit demi sedikit, saya paham dasar ilmu
bisnis negeri ini, yaitu CINTA.
YAITU CINTA TERHADAP KONSUMEN MEREKA....
SALAM CINTA JUGA :D :D :D
0 Comments