Berfhoto dengan Prof Thomas (Arizona State University) |
Ketika pertama
tiba di Kaohsiung, saya dikejutkan dengan biaya hidup yang tinggi. Tentu saja, biaya
hidup terlihat sangat besar jika dibandingkan dnegan nilai tukar Rupiah. Dengan
keuangan yang sangat terbatas kala itu, saya memberanikan diri untuk menemui
Ketua Jurusan (IMBA), dan menceritakan keterbatasan financial yang saya miliki.
satu kalimat
yang saya sampaikan kala itu adalah :
Prof Helena (Ketua Jurusan IMBA), saya harus bekerja sambil
kuliah disini (berkenan dengan nilai tukar rupiah yang lemah), karena segala
sesuatu sangat mahal bagi saya.
Kemudian, dia
meminta saya untuk datang kekantornya seminggu sekali untuk membersihkan
kantornya (bahasa halusnya jadi tukang sapu :D :D) dengan begitu saya mendapat
bantuan financial dari beliau.
Namun, ada hal unik
yang saya alami. Setiap hari selasa saya datang kekantornya untuk membersikan
kantor yang sudah bersih. Loh? Tentu saya juga bingung, bagaimana caranya
membersihkan kantor yang sudah bersih?
Lalu beliau
meminta saya membuang beberapa sampah kecil, dan menyiram 3 pot bunga kecil di
samping mejanya.....lalu setelah itu,saya bingung mau mengerjakan apalagi.
Biasanya,
setelah saya membuang beberapa sampah kecil dan menyiram bunga, dia akan
mengajak saya berdiskusi tentang perkuliahan saya. Dia juga tidak pernah lupa
menanyakan apa keluhan dan permasalahan yang saya hadapi dalam menjalani proses
perkuliahan. Kadang kadang, dia menawarkan saya untuk membaca buku bukunya,
begitulah kira kira kegiatan saya sebagai seksi kebersihan dikantornya.
Sejujurnya, saya
tidak melakukan pekerjaan apa apa dikantornya, bahkan sebagian besar waktu
saya, kami habiskan untuk berdiskusi, dan tentu banyak sekali pelajaran yang
saya dapatkan dari dia. Salah satu hal yang paling saya sukuri saat ini adalah
tentang kedekatan saya dengan dia dan tentu saya mendapat banyak infromasi
berharga dari dia, mulai dari proses seleksi beasiswa di National Kaohsiung First University of Sci and Tech sampai ke proses
penelitian thesis saya. Dan ini jugalah salah satu alasan saya mengapa saya
begitu giat menulis informasi tentang beasiswa Taiwan.
Satu pelajaran
berharga yang saya petik adalah, beliau
sesungguhnya ingin memberikan saya bantuan keuangan, namun beliau tidak ingin
bantuan keuangan itu terlihat diberikan secara Cuma Cuma. Karena pemberian uang
secara Cuma Cuma pada dasarnya tidaklah mendidik. Dengan begitu, saya
mendapatkan 2 hal yang sangat berharga sekaligus, yaitu bantuan keuangan dan
juga bimbingan khusus seorang Professor sekaligus ketua jurusan IMBA.
Teman teman, saya
juga sama seperti kalian, sama sama memiliki keterbatasan keuangan. Namun,
selama kita mampu berusaha dan bergiat, solusi masih tersedia. Kemurahan Tuhan,
tetap tersedia sampai kapanpun, hanya saja
terkadang kemurahan Tuhan tertutupi dengan kemahalan harga diri kita.
Tetaplah
bermimpi dan berjuang sesuai, karena pengharapan
yang disertai perjuangan pastilah berbuah .
Saya ingatkan
kembali, pendaftaran beasiswa Taiwan akan dibuka kembali pada bulan January,
segera persiapkan TOEFL anda dan berkas lainnya.
MINIMAL TAIWAN,
MAKSIMAL EROPA ATAU AMERIKA :D :D
Dari sahabatmu,
Kaohsiung 23
Desember 2016
Genesis Sembiring
3 Comments
Kak mau tanya bgmn cranya dftar kuliah murni di National Sun Yat Sen University Kaohsiung ya kak?
ReplyDeletebaca ini : http://www.genesissembiring.com/2016/04/panduan-lengkap-beasiswa-national-sun.html
DeleteTrims ka
Delete